Monday, August 26, 2013

Sejarah Perigi Lada Hitam Desa Sungai Alam Bengkalis

Perigi Lada Hitam terletak di Desa Sungai Alam Kecamatan Bengkalis, tepatnya di Dusun Sukaramai, terdapat sebuah kolam besar yang di percayai oleh masyarakat sekitar memiliki kisah sejarah dimasa lampau. Meski lebih pantas disebut kolam besar, namun penduduk setempat menyebutnya perigi. Perigi atau kolam dengan luas diperkirakan sekitar 200 meter persegi itu, dipercayai mempunyai kekuatan mistis yang besar, sehingga tidak ada penduduk yang berani berbicara takabur di kawasan perigi lada hitam tersebut.


Di sekitar perigi sudah ditumbuhi semak belukar yang tinggi, namun airnya sangat jernih. Menurut warga sekitar perigi lada hitam, perigi ini banyak didatangi orang karena mereka percaya air dari perigi ini bisa menyembuhkan penyakit. (Janganlah Percaya Pada Air, Tetapi Percayalah Pada Allah SWT)

Pada masa penjajahan dalulu, kawasan Perigi Lada Hitam merupakan kawasan yang dipergunakan oleh Belanda untuk tempat pengolahan rempah-rempah. Pemerintah kolonial Belanda selalu menjadikan tanah Bengkalis sebagai salah satu daerah uji coba pertanian, seperti menanam kapas dan membuat pabrik pemintalan benang, sebagaimana yang dilakukan di Kebun Kapas (salah satu nama tempat di Bengkalis) sehingga tempat tersebut diberi nama Kebun Kapas dan sekarang termasuk ke kelurahan Rimba Sekampung. Selain kapas, ternyata Belanda juga mencoba menanam rempah-rempah,karena pada masa itu komoditas ekspor yang sangat menguntungkan adalah rempah-rempah.

Salah satu jenis rempah yang dikembangkannya adalah lada hitam. Pemerintah Kolonial Belanda bekerjasama dengan kapitan cina yang bernama Chambian untuk menanam lada hitam di Sungai Alam. Selain itu juga, penduduk setempat diwajibkan menanam lada hitam dan hasilnya harus dijual kepada Pemerintah Kolonial Belanda.

Sekitar tahun 1920, setelah penanaman dilakukan mereka mulai membuat semacam semacam tempat pengolahan, yaitu dengan membuat sebuah kolam besar sebagai tempat merendam lada hitam sebelum diolah, namun karna hasilnya kurang memuaskan akhirnya kegiatan itu terhenti dan ditinggalkan.