Pembuka (Protokol)
Asaalamu' alaikum, wr. wb.
Bapak-bapak, ibu-ibu tuan-tuan dan puan-puan Jemputan majlis
yang mulia : yang kecil tak disebut nama
yang besar tidak dihimbau gelar
yang raja dengan daulatnya
yang datuk dengan kuasanya
yang alim ulama berkitabullah
yang dubalang kuat kuasa
yang cerdik serta cendikianya
yang tua dengan tuahnya
yang muda dengan tokohnya
yang tau diombak kan menerpa
yang tau dibayang kata nan sampai
yang terlindung oleh icu dan pakaian
Bapak-bapak, encik-encik, tuan-tuan dan puan-puan jemputan jemputan majlis yang mulia. Atas nama Ahli bait /Walimatur’uruz sekeluarga sebagai penyambung lidah penyampai kata, izinkanlah saya menyampaikan ucapan tahniah beserta terima kasih atas kesediaan bapak-bapak, ibu-ibu tuan-tuan dan puan-puan yang telah sudi memenuhi undangan atau jemputan kami dengan meluangkan waktu meringankan langkah, mengayunkan tangan, datang ke rumah kami ini.
Kemudian kedatangan bapak-bapak,encik-encik, tuan-tuan. Kami sambut dengan muka yang jernih, Kami terima dengan hati yang suci, Kami tunggu dengan dada yang lapang.
Dalam pada itu, Entah kami tersalah cakap dan adab, tersalah letak dan duduk, yang patut tidak dipatutkan, yang tua tidak dituakan, yang dahulu terkemu- diankan, yang kemudian terdahulukan.
Telah dibidalkan oleh orang tua-tua, Tak ada tebu yang tak beruas, Tak ada kayu yang tak berbongkol, tak ada gadeng yang tak retak. Kami mohon beribu maaf dan ampunan Allah, dari jauh kami menjunjung duli dari dekat kami mengangkat sembah dengan rnenyusun jari sepuluh silaf dan salah maaf diperbanyak.
Jemputan majlis yang mulia
Besarlah langsat di tepi busut
Besar tak muat di dalam peti
Besarlah hajat kami menjemput
Besarlah niat di dalam hati
Anak nelayan ke Teluk Belitung
Ke Teluk Betung mancari ikan
Sudah lama niat ini terkandung
Baru hari ini kesampaian
Jemputan majlis yang mulia
Sekarang waktulah sampai
Yang diundang telah hadir
Yang dijemputlah terbawa
Yang ditunggupunlah datang
Yang hadir lengkaplah sudah
Kata Nasehat (Protokol)
Kepada anaknda berdua, Rumah tangga adalah kehidupan yang harus dimuliakan, dipelihara dan diutamakan, karena di sinilah lahirnya anak cucu dan keturunan, di sini pula diwariskan nilai-nilai luhur dan norma-norma sosial yang kita junjung tinggi, karenanya rumah tangga, harus dipertahankan sebagai tempat yang membawa kedaiam, kenyamanan dari kebahagian, baik bagi penghuninya maupun bagi masyarakat sekitarnya, demikian wujud keluarga sakinah, tuah keluarga adalah rumah tangga bahagia.
Maka dari itu kepada keduanya hendaklah
Tahu akan beban nantinya, baik isteri maupun suami
Tahu hidup memang wakil
Tahu alur dengan patutnya
Tahu salah dengan silihnya
Suami tahu dengan fungsinya
Isteri tahu dengan tugasnya
Suami tahu pula kedudukannya dalam rumah tangga
Isteri tahu pula dimana tempat tegaknya.
Adat hidup berumah tangga
pahid dan manis sama dirasa
kasih dan sayang tiada terhingga
kemana pergi seiya sekata
Adat hidup suami isteri
Pandai-pandai membawa diri
tahu memegang berbagai hati
tahu mengalah bertahan diri
Mana yang salah lama dibaiki
Mana yang kurang sama diisi
Mana yang hilang sama dicari
Tulus ikhlas sama di hati
Bersuami isteri hendaklah rukun
Dalam bekerja samalah tekun
Hidup bersama tuntun menuntun
Saling mengasihi dan rukun...........
Mana yang berlubang sama ditimbun
Mana yang putus sama ditampun
Mana yang berserak sama disusun
Bersuami isteri janganlah gamang
Bulatkan hati janganlah bercabang
Bekerja jangan alang kepalang
Hadapi hidup dengan hati yang lapang
Bersuami isteri wajiblah taqwa
mengikuti syarak berserta sunnah
Taat beribadah kepadanya Allah
supaya hidup memperoleh berkah
sesudah matinya mendapatkan rahmah
Pembuka Tepuk Tepung Tawar
Jemputan Majlis Yang Mulia
Sempurna helat karena adat
Sempurna kerja karena doa
Sesuai dengan adat
Sempadan dengan lembaga
Banyak batang perkara batang
Batang putat dahannya paddak
banyak hutang perkara hutang
hutang adat dengan syarak
Hutang syarak sudah selesai
sudah berjawab ijab dan kabul
seperti teresurat dikatabullah
telah diturut sunahnya nabi
Langsailah sudah semua hutang
Kini tinggal hutang adat
adat disarung tidak berjahit
adat kalindan tidak bersimpul
adat berjarum tidak berbenang
Jemputan majlis yang mulia
Orang berlayar kepulau rupat
membawa tebu berkati-kati
Tepung tawar meminta berkat
Mohon do’a pada Ilahi
1. Jika bunga terbawa pergi
dikaki celana dia menyangkut
untuk pertama menepuk tepung tawari
Kepada Bpk .................... Kami jemput
Bertepung tawar adat yg asli
tepuk ditapak tangan kanan dan kiri
sial dibuang untung dicari
mohon hidayah pada Ilahi
2. Kalau rotan dipanjat benalu
mana mungkin hidup di sumur
Kepada Bpk ............ Minta Restu
Semoga penganten panjang umur
Orang berlayar ke pulau penyengat
membawa tebu berkati-kati
Tepung tawar meminta berkat
doa restu pada ilahi
3. Sampan berlayar sampai di kuala
Talinya lepas muatas syarat
Kepada Bpk .................. giliran ketiga
Doakan pengantin tetap mufakat
Dang merdu dang melani
tepung tawar berkali-kali
ditepuk oleh keluarga dan wali
Nasehat orantua harus dihomati
4. Kalau salah meminjam pukat
tidaklah jade mencari ikan
untuk memberi doa restu yang keempat
Kepada Bpk ................... Kami persilakan
Tepung tawar adat yang lama
inai dicecai kanan dan kiri
bahagialah hidup suami isteri
silih sengketa jangan dicari
5. Penganten duduk di singasana
Doakan mereka berkasih sayang
Untuk menepuk giliran kelima
Kepada Bpk .............. Kami Mohon Datang
Tepung tawar tepung melati
Tepung sianak permata hati
Musuh jangan anaknda cari
banyak sahabat pintu rezeki
6. Kalau jadi pergi ke panam
pohon salak sedang berbuah
untuk mengisi giliran keenam
kepada Bpk .............. Tepatlah sudah
Kalau mau berbuka puasa
buatlah mi sagu bertampin
kalau sudah berumah tangga
sang suami jadi pemimpin
7. Kalau tuan ke Pulau Tujuh
kami berpesan buah durian
Kepada Bpk ............. giliran ketujuh
Dengan hormat kami persilakan
Kalau kalindan hendak disemat
sematlah dulu baju nan koyak
kalaulah badan hendak selamat
hormati dulu ibu dan bapak
8. Kalau pandai menegang kawan
sama duduk sama berdiri
untuk menepuk giliran kedelapan
Kepada Bpk .............. mohon berdiri
Kalau jadi mengulai nangka
jangan dibelah pisau berkarat
kalau nak serasi berumah tangga
tentu kata selalu mufakat
9. Anak nelayan mencari ikan
mencari ikan membawa upih
Untuk menepuk yang kesembilan
Kepada Bpk ................. Kami pilih
Tepung tawar tepung bernama
orang ramai semua berdoa
pandai-pandailah menjaga keluarga
perintah agama jangan dilupa
10. Buah mangga si buah pauh
tidaklah sama buah rambutan
untuk mengisi menepuk yang kesepuluh
Kepada Bpk ............ Kami mintakan
Apalah tanda batang padi
batang kecik tingginya jangkung
Apalah tanda sehidup semati
susah senang sama ditanggung
11. Kalau hendak menapi bergs
Elok ditampi dipetang hari
untuk menepuk yang kesebelas
Kepada Bpk...................... Mohon berdiri
Tepung tawar tepung bermakna
tepung berguna di hari raya
keluarga berhimpun bersukariya
Mengantar anaknda berumah tangga
12. Tenunan siak berbenang emas
dipakai oleh tuan putri
Kepada Bpk .................. nomor kedua belas
mohon ditepuk pada permaisuri
Yang mapar dang bergalah
dibawa naik ketengah rumah
rajinlah anaknda beribadah
supaya mendapat redhonya Allah.
13. Hendak mencari ikan terubuk
dapat dibawa ikan sembilang
Kepada Bpk ............ Silakan menepuk
Semoga penganten terasa senang.
Masa remaja akan ditinggalkan
rumah tangga sudah didirikan
orang tua jangan dilupakan
ingat selalu kepada Tuhan
14. Anak nelayan mencari siput
siput dicari di pagi hari
Kepada Bpk ............. kami jemput
untuk menepuk tepung tawari
Cecah inai kanan dan kiri
agar majlis nampak berseri
bahagialah hidup suami isteri
aman dan damai setiap hari.
15. Tangan pengantin beralas kain
Kain dialas takut basah
pohon ditepuk kepada pengantin
Kepada Bpk ..................... Tepatlah sudah
16. Tuan putri makan kuini
kuini dimakan di waktu petang
untuk men epuk berikut ini
Kepada Bpk .................... kami mohon datang
17. Putra mahkota memakan mangga
mangga dimakan di waktu petang untuk mnepuk yang berikutnya
Kepada Bp ................. kami mohon datang
18. Tepung tawar secara bergilir
tangan pengantin beralas kain
Kepada Bpk ................... giliran terakhir
Mohon ditepuk kepada pengantin.
Kalau tuah sudah dibadan
Hidup senang badan selamat
tepung tawar sudah dilaksanakan
mohon bacakan doa selamat.
Perahu di laut memakai layar
Layar terkulai tiangnya patah
selesailah sudah bertepung tawar
somoga pengantin diberkahi Allah.
Bila masak duku di balai
buah dedap dibungkus upih
kepada Bapak merestui mempelai
kami ucapkan terima kasih.
Penutup (Protokol)
Jemputan majlis yang mulia
Bapak-bapak, encik-encik, tuan-tuan dan puan-puan Yang berbahagia.
Lebatlah batang padi jerami
lebat bersemai di dalam bakul
amatlah senang di hati kami
sampai niatpun lah terkabul.
Mari mengukur kelapa tuan
puding cermai dibuat lebat
mari bersyukur kepada tuhan
kedua penganten peroleh berkat.
Ibarat berjalan sudah sampai ke batas, ibarat berlayarlah sampai ke pulau, ibarat meniti lah sampai ke ujung, umpama memanjat sudah sampai ke pucuk
Namun dari pada itu jemputan majlis yang mulia, entah kami tersalah tegur dengan sapa, tersalah duduk dan letak, tersalah tersalah tikat yang kami bentang, tersalah letak dan susun, mungkin nantinya nasi salah tanak, sambal mungkin kurang asam garamnya, atau kurang serba satunya atas walimahtur’urusy mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Pisang emas bawa berlayar
masak sebiji di dalam peti
hutang emas boleh dibayar
hutang budi dibawa mati
Orang teluk pergi ke daik
tuanku imam berjubah dalam
yang elok bertambah baik
yang buruk kita tanam dalam-dalam
Yang keruh kita buang kelaut,
yang semak kita buang ke rimba,
yang buruk kita kuburkan.
begitulah mohon maaf kami seisi rumah yang menanti
Kilang bernama si Putri Tujuh
kilang mengolah memasak minyak
kami menyusun jari sepuluh
silaf dan salah maaf diperbanyak.
Tepung tawar berakhir sudah
pertanda acara berakhir pula
andai kata silaf dan salah
maafkan hamba sebagai pembawa acara
Ditulis oleh Taslim Prawira MA (Bangasbersorak, 2010)